src |
Jangan kira, introvert yang
dinamika kehidupannya senantiasa sama, merupakan pribadi yang selalu kesepian.
Mereka tidak seperti yang kalian lihat, seperti air yang tenang, mereka
memiliki banyak kejutan jika kalian mencoba survive lebih dalam pada kehidupan mereka. Dan berikut
merupakan momen yang ditunggu para introvert.
src |
Betapa senangnya para jiwa pemikir apabila rinai air hujan membasahi alam. Tenang, damai dan khidmat adalah kombinasi perasaan yang menakjubkan nan di rindukan oleh para introvert. Segelas Espresso, dengan buku filsafat atau lainnya di tangan dan diiringi orchestra alam dari rintikan hujan merupakan momen yang paling introvert tunggu. Apalagi jika, disana tidak ada orang yang mencoba mengganggu indahnya momen tersebut. Jiwa dan raga introvert dimanjakan oleh kesederhanaan momen tersebut.
Inilah sisi lain tuhan menurunkan hujan. Agar jiwa pencari ketenangan merasa nyaman dalam menjalani kehidupan. Rintikan awal hujan adalah momen terbaik bagi introvert. Mereka bisa melakukan start awal untuk surfing dunia liar didalam kepalanya. Teks narasinya sudah mereka siapkan, dan alur ceritanya bisa berubah dengan kehendak hatinya, betapa menakjubkannya pemikiran introvert ini.
Jadi, bagi introvert bahagia itu sederhana, cukup dengan menatap jendela kala hujan datang ditemani segelas kopi serta buku yang mengagumkan.
src |
Mereka (introvert) terbiasa akan kesendirian, kesunyian dan dalam kependiaman. Jadi wajar jika mereka hanya memiliki kawan yang tidak seberapa dibanding orang lain. Meskipun begitu, ada saat –saat tertentu yang membuat mereka bahagia. Contohnya, mereka (introvert) merasa dirinya dianggap kehadirannya oleh kalian. “apa kabar? kemarin kemana kok ga masuk?” pertanyaan sederhana tapi mempunyai makna mendalam bagi introvert. Hanya kalimat sapaan simple seperti itu bisa membuat introvert bahagia.
Liburan di rumah dengan buku dan tanpa pengganggu
introvert |
Bayangkanlah introvertnian. Menurut kebanyakan orang liburan di rumah sangat membosankan. Tapi hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dirasa oleh introvert. Mereka (introvert) bahkan sangat menikmati liburan di rumah, tentunya tanpa pengganggu serta kekacauan didalamnya. Seperti kepiting yang muncul ke permukaan, baginya rumah adalah tempat mereka mendapat ketenangan.
Mereka tak keberatan jika seharian mengasingkan diri di kamar. Asalkan ada buku bagus, Koneksi internet, cemilan dan hobby yang mengajak kencan, mereka oke-oke aja menikmati akhir pekan sendirian. Tak ada bioskop, tak ada Mall, dan tak ada orang, betapa hari minggu yang memanjakan.
Mereka tak keberatan jika seharian mengasingkan diri di kamar. Asalkan ada buku bagus, Koneksi internet, cemilan dan hobby yang mengajak kencan, mereka oke-oke aja menikmati akhir pekan sendirian. Tak ada bioskop, tak ada Mall, dan tak ada orang, betapa hari minggu yang memanjakan.
Ketika pikirannya mulai menggila
Kala memori introvert mulai jalan dan berkecamuk didalam, disitulah kebahagian introvert datang. Mereka bebas jadi apa saja dan dengan alur yang diinginkan tentunya. Sutradara, narasi dan peran utama sudah terancang dengan baik dalam akalnya. Layaknya menonton film lawas legendaries, tapi dengan ruangan pribadi dan diseliri bidadari – bidadari cantik disampingnya. Khayalan tingkat tinggi ini, pasti dimiliki hampir seluruh introvertnian.
Orang lain menganggap ini paranoid, dan itu memang benar. Tapi introvert dengan sifat paranoianya bisa sangat menginspirasi mereka dalam menjalani hidup. Tak jarang imajinasi gila mereka, menjadi ide brilian. Layaknya JK. Rowling dengan tulisannya, inilah mengapa imajinasi mematikan introvert merupakan anugerah dari tuhan sebagai ‘pengganti’ media komunikasi.
Comments
Post a Comment
Silahkan Berkicau